Tragedi
Munich: Mimpi Buruk Setan Merah
SORE, Langit Kota Munich begitu gelap. Salju terus turun membuat
pandangan mata terasa kabur, sementara hawa begitu dingin. Sesekali angin besar
memainkan butiran salju hingga berhamburan ke mana-mana.
Meski begitu, suasana
pesawat Elisabeth riang dan bahagia oleh canda dan tawa tim Manchester United.
Tim yang saat itu dilatih tokoh legendaris Matt Busby, baru saja menahan Red
Star Belgrade 3-3, sekaligus lolos ke semifinal Liga Champions.
Ini memang masa
keemasan MU yang dijuluki Busby Babes. Mereka punya permainan memuka dan juara
Liga Inggris pada 1956 dan 1957. Bahkan, banyak yang menilai MU berpeluang
menjuarai Liga Champions.
Mereka berada di
Bandara Munich-Riem, karena pesawatnya melakukan transit dan pengisian bahan
bakar. Bayangan bakal disambut bak pahlawan sudah menggantung di pikiran para
pemain Setan Merah. Lolos ke semifinal adalah pengalaman pertama tim itu. Dan,
jarak Munich ke Manchester hanya beberapa jam saja dengan pesawat.
Setelah segalanya
beres, pesawat milik British European Airways (BEA) itu pun kembali melakukan
take-off. Percobaan pertama gagal. Yang kedua juga demikian, karena masalah
mesin. Setelah dilakukan serangkaian perbaikan, kapten pilot James Thain pun
mencoba melakukan take-off ketiga.
Agak berhasil. Pesawat
seolah akan terbang normal pada pukul 15.04 waktu Munich. Namun, pesawat itu
ternyata gagal mencapai ketinggian optimal untuk terbang ke udara.
Blaaast! Tiba-tiba
pesawat belangsatan, dan terjatuh menimpa rumah penduduk. Tubuh burung besi
yang membawa 44 penumpang - termasuk tim MU - itu pun terguling-guling dan
hancur.
Tujuh pemain MU -
Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor,
Liam 'Billy' Whelan - tewas seketika. Sedangkan Duncan Edwards meninggal di
rumah sakit pada 21 Februari. Sebanyak 15 penumpang lainnya, termasuk wartawan
dan ofisial MU, ikut meninggal.
Pelatih Matt Busby
sedniri terluka parah. Dia harus dirawat di rumah sakit selama dua bulan.
Karena itu, sempat ada kekhawatiran Liga Champions 1958 akan dibatalkan, karena
salah satu semifinalis sedang berduka.
Namun, Setan Merah
tetap siap meneruskan kompetisi dengan pemain yang tersisa dan para pemain
cadangan. Mereka yang selamat dari bencana itu adalah Johnny Berry, Jackie
Blanchflower, Dennis Viollet, Ray Wood, Bobby Charlton, Bill Foulkes, Harry
Gregg, Kenny Morgans dan Albert Scanlon. Sedangkan asisten pelatih Jimmy
Murphy, menggantikan Matt Busby untuk sementara.
Dengan tim yang kurang
lengkap,MU tampil memukau di semifinal. Tapi, mereka kurang cukup modal untuk
meladeni AC Milan dan akhirnya tersingkir.
Itu menjadi bencana
paling kelam dalam sejarah MU. Maka, MU selalu mengenangnya. Dan, 6 Februari
2008 lalu adalah tepat 50 tahun bencana yang sering disebut Tragedi Munich itu.
Itu juga menjadi
tragedi nasional bagi Inggris. Maka, pada pertandingan persahabatan antara
timnas Inggris lawan Swiss di Wembley, 6 Februari 2008, semua pemain
menyempatkan hening sejenak mengenang para korban kecelakaan itu, sekaligus
mengirim doa.
Namun, kontroversi
sempat merebak kala MU melawan rival sekota Manchester City pada 10 Februari
2008. MU meminta semua hening semenit untuk mengenang tragedi itu, tapi
sebagian suporter Man. City menolak dan mengancam akan mengganggu.6 Februari
1958.
Yang pasti, tragedi
itu menjadi mimpi terburuk MU. Maka, klub itu membuat acara meriah pada
peringatan 50 tahun Tragedi Munich. Gambar tim Busby Babes menghiasi Stadion
Old Trafford. Berbagai selamatan juga dilakukan. (HPR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar